BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 19 Juni 2010

Tragedi TUGAS BESAR

Tragedi besar semester ini yaitu banyak tugas besar yang membuat kepala ini pusing tujuh keliling. Tapi ya itulah kewajiban seorang mahasiswa Planologi, bergaul dengan tugas, bercinta dengan kontur, begadang dengan siteplan, ngopi dengan laporan, sampai ada juga mandi dengan batu. Semua itu hanya istilah saja dari anak PLANOLOGI 09 (hell yeah).
Memang benar juga adanya semester dua ini tugasnya benar – benar nusuk banget. Tidak seperti semester satu yang lalu 22 SKS tetapi tugasnya tidak berat – berat sangat. Tetapi berbalik 180 derajat sama semester dua yang Cuma 19 SKS tetapi hampir semua mata kuliah punya tugas besar, mulai dari Kependudukan, Intepretasi ruang, Matematika, Pengantar ekonomi, Kewirausahaan, Geologi lingkungan dan Teknik Komunikasi.
Salah satu tugas besar yang sangat membekas dihati ialah Teknik Komunikasi entah kenapa bisa begitu, saya sendiri juga heran. Pertama masuk mata kuliah ini saya agak heran ini mata kuliah apa ya??? Kok di ajarin cara nulis, cara ngomong, cara presentasi, cara membuat poster, cara membuat film??? sudah seperti GADO – GADO mata kuliah saja nih. Setelah hampir satu semester saya baru sadar kalau memang penting juga mata kuliah TEKOM ini. Banyak manfaat yang bisa kita ambil buat kedepannya selama kuliah di TEKNIK PLANOLOGI UNDIP. Kata senior sih nanti mesti kita banyak presentasi, banyak nulis laporan, buat poster dan lain sebagainya. Jadi dasar semua itu ya dari mata kuliah TEKOM ini.
Kembali ke inti masalah (tugas besar). Disini ada tiga materi yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. 1. Poster 2. Film 3. Laporan. Yang paling membuat saya terkesan dan malu sampai ujung dunia yaitu pada saat pembuatan film. Judulnya sih TERNYATA TIDAK SEPERTI YANG KITA BAYANGKAN. Ceritanya ada seorang pemuda dari desa (yang diperankan oleh saya sendiri) ingin kuliah di kota. Berangkat dengan susah payah karena hampir tidak diberi restu oleh sang ayah. Sesampainya dikota dia bingung mau kemana. Nyasar sana nyasar sini. Pemandangan kumuh, banyak sampak sampai banjir. Seperti itulah cuplikannya. Sebagai pemeran UTAMA saya dituntut profesional, berani malu, gimana tidak saya harus mengenakan pakaian ala orang desa bercelana kain dan pakai blangkon muter kota, dipinggir jalan, sampai ditaman KB. Sungguh sya dipermalukan banget sama sang sutradara. Tapi tak apalah asal nanti hasil akhirnya memuaskan saya dapat nilai A pada mata kuliah ini. Mohon bantuannnya ya ibu Nurini dan bapak Mardwi...
Salam TOOOOSSS...

0 komentar: